JAKARTA, THE NUSANTARA POST- The name Ridwan Kamil is predicted to be one of the strongest candidates to become the Head of the Nusantara Capital Authority.
Ridwan Kamil’s name emerged after President Jokowi leaked the criteria for the person who was considered the most appropriate to become the Head of the Indonesian Capital Authority. Jokowi wants the leader of the new capital of the Nusantara to have an architect and regional head background.
Ridwan Kamil, who is usually called Kang Emil, was an architect before being elected as the Governor of West Java until now.
City Planning Observer Yayat Supriatna assesses that Ridwan Kamil is indeed considered the most qualified figure to lead the Capital of the Nusantara, which is located in North Penajam Paser, East Kalimantan.
“I tend to see that the statement is pointing that way. Mr. Ridwan Kamil has the biggest chance. Mr. Ridwan Kamil deserves the opportunity to rephrase his ideas,” Yayat said, as quoted on Sunday (23/1/2022)
Yayat saw that it was natural for Jokowi to want someone with an architect background and regional head to lead the new capital city. According to him, there are several reasons for this.
First, an architect is considered capable of building a new innovation in urban development that is creative, efficient, and can be proud of in the future.
“Secondly, if it is a regional head, he can manage organizations on a large scale. He knows the budget. So he is not only an engineer, but he is good at organizing, managing organizations, working with synergy,” said Yayat.
Yayat assessed that the combination of an architect and a regional head is far more capable in building a new capital city, which in fact requires not only the technocrats but also the managerial side.
“People like this are able to lobby related institutions, more competitive sources of funding. So someone who is truly multitalented in the sense that this person can indeed collaborate,” he said.
In this case, the figure of Ridwan Kamil is considered to have a great chance to get this position. Moreover, various works built by Ridwan Kamil in the last few years have often received positive responses.
“Pak Ridwan Kamil’s reputation has been recognized, his work is everywhere, giving it another color. We need people who are innovative, creative in terms of urban architecture capabilities, and synergize between transportation,” he said as quoted by The Nusantara Post from CNBC Indonesia.
For information, in the National Capital Law (UU) which was approved by the DPR some time ago, IKN Nusantara will later have a vision as a world city for all that is built and managed with the aim of becoming a sustainable city in the world.
The world sustainable city in question is a city that manages resources quickly and provides services effectively in the efficient use of water and energy resources, sustainable waste management.
Then, implementing integrated transportation modes, a livable and healthy environment, and a synergistic natural and built environment in which IKN Nusantara is designated as a city in the forest to ensure environmental sustainability with a minimum of 75% green area. (CNBC/TNP).
Bahasa Indonesia……………………………………………………………………………………………………………….
Ridwan Kamil Mencuat Jadi Kandidat Kuat Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara
JAKARTA, THE NUSANTARA POST- Nama Ridwan Kamil digadang-gadang jadi salah satu kandidat terkuat untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.
Nama Ridwan Kamil mencuat pasca Presiden Jokowi membocorkan kriteria sosok yang dianggap paling pantas untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara. Jokowi ingin sosok pemimpin ibu kota baru Nusantara berlatar belakang arsitek dan kepala daerah.
Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil, merupakan seorang arsitek sebelum akhirnya terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat hingga saat ini.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menilai sosok Ridwan Kamil memang dianggap menjadi figur paling mumpuni untuk memimpin Ibu Kota Nusantara yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Saya cenderung melihatnya pernyataan itu mengarah ke sana. Kans paling besar pak Ridwan Kamil. Pak Ridwan Kamil layak diberikan kesempatan untuk menuangkan kembali gagasannya,” kata Yayat, seperti dikutip Minggu (23/1/2022)
Yayat memandang, wajar jika Jokowi menginginkan sosok yang berlatar belakang arsitek dan kepala daerah dalam memimpin ibu kota baru. Menurutnya, ada beberapa alasan terkait hal itu.
Pertama, seorang arsitek dianggap mampu membangun sebuah inovasi baru dalam pembangunan kota yang kreatif efisien dan mampu dibanggakan di masa depan.
“Kedua, kalau kepala daerah, dia bisa mengelola organisasi dalam skala besar. Dia tahu anggaran. Jadi bukan hanya sebatas engineer, tapi pinter mengorganisir, mengelola organisasi, bekerja dengan sinergi,” kata Yayat.
Yayat menilai, perpaduan antara seorang arsitek dan kepala daerah jauh lebih mumpuni dalam membangun sebuah ibu kota baru, yang notabene membutuhkan tidak hanya dari sisi teknokrat melainkan juga manajerial.
“Orang-orang seperti ini mampu melobi kepada lembaga terkait, sumber pendanaan yang lebih kompetitif. Jadi seseorang yang betul-betul multitalenta dalam arti memang orang ini bisa melakukan kolaborasi,” katanya.
Dalam hal ini, sosok Ridwan Kamil dianggap memiliki kans besar untuk mendapatkan posisi tersebut. Apalagi, berbagai karya yang dibangun Ridwan Kamil dalam beberapa tahun terakhir kerap mendapatkan sambutan positif.
“Reputasi pak Ridwan Kamil sudah diakui, karyanya banyak d mana-mana, memberikan warna lain. Kita perlu orang yang inovatif, kreatif dari sisi kemampuan arsitektur perkotaan, dan mensinergikan antar transportasi,” katanya seperti dikutip The Nusantara Post dari CNBC Indonesia.
Sebagai informasi, dalam Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara yang disetujui DPR beberapa waktu lalu, IKN Nusantara nantinya memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola dengan tujuan untuk menjadi kota berkelanjutan di dunia.
Kota berkelanjutan dunia yang dimaksud adalah kota yang mengelola sumber daya secara cepat guna dan memberikan pelayanan secara efektif dalam pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah berkelanjutan.
Kemudian, menerapkan moda transportasi terpadu, lingkungan layak huni, dan sehat, dan lingkungan alam dan binaan yang sinergis yang di dalamnya menetapkan IKN Nusantara sebagai kota di dalam hutan untuk memastikan kelestarian lingkungan dengan minimal 75% kawasan hijau.(CNBC/TNP)