BALI, THE NUSANTARA POST- The Indonesian government, together with the World Economic Forum, today launched Ocean 20 (O20), an innovative public-private sector initiative to ensure the long-term sustainability of the ocean economy.
Starting in Bali during a series of high-level dialogues leading up to the G20 Heads of State and Government Summit, O20 was proposed as the official G20 Engagement Group. Indonesia currently holds the G20 Presidency before handing it over to India on 1 December 2022.
As the G20 represents 45% of the world’s coastlines, 80% of global carbon emissions and 75% of global trade, restoring ocean values and ensuring the long-term sustainability of the ocean economy makes this an important opportunity to address many of the priority issues as set out in the agenda G20, including stimulating economic growth, employment and innovation.
A new study from the World Economic Forum entitled What Ocean Sustainability Means for Business – published in partnership with the Boston Consulting Group – highlights the positive changes and growth that are possible in the industry with G20 support in accelerating ocean sustainability. It also notes the challenges faced and reviews areas of the industry that can make a transformative contribution to ocean health, which can ultimately feed back into long-term survival and prosperity.
“For oceans to improve, benefit everyone and also strengthen their role in protecting us from the worst impacts of the climate crisis, we need all stakeholders to come together to address the biggest challenges facing the oceans today,” said Klaus Schwab, Founder and Executive Chair of the World Economic Forum.
One of the main challenges revealed in this study is that ineffective governance is an obstacle to the progress of the sustainable economy of the ocean. It is recognized that addressing these challenges urgently requires an integrated and holistic approach to ocean management to halt and address the current decline in ocean health. Ocean 20 was formed to help others and bridge differences.
“Through Ocean 20, we set out to bring together G20 governments, industry and other stakeholders to commit and take action for healthy oceans,” added Schwab.
“Indonesia is proud to initiate Ocean 20. This is part of our commitment to protect the oceans and build a sustainable ocean economy. We invite all G20 leaders to actively contribute to this important effort, including by allocating the necessary means and resources. Let’s collaborate to preserve a healthy earth and ocean for the next generation,” said Joko Widodo, President of the Republic of Indonesia.
O20 will engage leaders in dedicated working groups to move ambitions into commitments through action for ocean health. This action will continue to focus on key areas for sustainable ocean economic growth, from blue carbon and aquatic food to rapid financing of ocean health, as well as tackling plastic pollution, climate change and opening up opportunities for an energy transition (Wan).
……………………………………………………………………………..
Indonesia Luncurkan Inisiatif Baru untuk Mendukung Ekonomi Laut Berkelanjutan Dalam World Economic Forum
BALI, THE NUSANTARA POST- Pemerintah Indonesia bersama dengan World Economic Forum, hari ini meluncurkan Ocean 20 (O20), sebuah inisiatif sektor publik-swasta yang inovatif untuk memastikan keberlanjutan ekonomi kelautan dalam jangka panjang.
Dimulai di Bali selama serangkaian dialog high-level menjelang G2
Karena G20 mewakili 45% dari garis pantai di dunia, 80% emisi karbon global, dan 75% perdagangan global, pemulihan nilai laut dan memastikan keberlanjutan ekonomi kelautan jangka panjang, menjadikan hal ini sebagai peluang penting untuk menyampaikan banyak isu prioritas seperti yang ditetapkan dalam agenda G20, termasuk merangsang pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan inovasi.
Sebuah studi baru dari Forum Ekonomi Dunia berjudul What Ocean Sustainability Means for Business – diterbitkan melalui kerja sama dengan Boston Consulting Group – studi ini menyoroti perubahan positif dan pertumbuhan yang mungkin terjadi dalam industri dengan dukungan G20 dalam mempercepat keberlanjutan laut. Hal ini juga mencatat tantangan yang dihadapi dan meninjau area industri yang dapat memberikan kontribusi transformatif untuk kesehatan laut, yang pada akhirnya dapat memberi umpan balik pada kelangsungan hidup dan kemakmuran jangka panjang.
“Untuk lautan yang kian membaik, dapat memberikan manfaat bagi semua orang dan juga memperkuat perannya dalam melindungi kita dari dampak terburuk krisis iklim, kita membutuhkan semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi tantangan terbesar yang dihadapi lautan saat ini,” kata Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum.
Salah satu tantangan utama yang terungkap dalam studi ini adalah bahwa tata kelola yang tidak efektif merupakan hambatan bagi kemajuan keberlanjutan ekonomi laut. Diakui bahwa mengatasi tantangan ini sangat membutuhkan pendekatan terpadu dan menyeluruh untuk pengelolaan laut guna menghentikan dan mengatasi penurunan kesehatan laut saat ini. Ocean 20 dibentuk untuk membantu sesama dan menjembatani perbedaan yang ada.
“Melalui Ocean 20, kami mengagendakan untuk menyatukan pemerintah G20, industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkomitmen dan mengambil tindakan untuk laut yang sehat,” tambah Schwab.
“Indonesia dengan bangga memprakarsai Ocean 20. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi lautan dan membangun ekonomi laut yang berkelanjutan. Kami mengundang semua pemimpin G20 untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya penting ini, termasuk dengan mengalokasikan sarana dan sumber daya yang diperlukan. Mari kita berkolaborasi untuk melestarikan bumi dan lautan yang sehat untuk generasi selanjutnya”, kata Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
O20 akan melibatkan para pemimpin dalam kelompok kerja khusus untuk menggerakkan ambisi menjadi komitmen melalui tindakan untuk kesehatan laut. Aksi ini akan melanjutkan fokus pada bidang-bidang utama untuk pertumbuhan ekonomi laut yang berkelanjutan, dari blue carbon dan pangan air hingga pembiayaan cepat terhadap kesehatan laut, serta mengatasi masalah polusi plastik, perubahan iklim dan membuka peluang terhadap transisi energi (Wan).